Pengertian Man in the Middle Attack

Man in the Middle Attack atau sering disingkat menjadi MITM adalah sebuah serangan siber yang dilakukan dengan cara memanfaatkan kelemahan pada jaringan komunikasi. Pada serangan ini, seorang penyerang mencoba untuk menyusup ke dalam jaringan komunikasi antara dua belah pihak dan mencuri atau mengubah informasi yang dikirimkan.

Cara Kerja Man in the Middle Attack

Untuk melakukan serangan ini, penyerang harus bisa mendapatkan akses ke jaringan komunikasi yang diinginkan. Ada beberapa cara yang bisa dilakukan penyerang untuk mendapatkan akses tersebut, di antaranya:

1. ARP Spoofing
ARP (Address Resolution Protocol) Spoofing adalah teknik yang digunakan untuk memalsukan alamat MAC (Media Access Control) pada jaringan. Seorang penyerang bisa memalsukan alamat MAC pada jaringan untuk membuat perangkat lain di jaringan mempercayai bahwa dia adalah gateway atau router. Dengan begitu, semua lalu lintas data yang dikirimkan oleh perangkat lain di jaringan akan melewati perangkat penyerang terlebih dahulu sebelum sampai ke gateway atau router.

2. DNS Spoofing
DNS (Domain Name System) Spoofing adalah teknik yang digunakan penyerang untuk memalsukan alamat DNS pada jaringan. Dengan memalsukan alamat DNS, penyerang bisa memindahkan lalu lintas data yang seharusnya menuju ke sebuah situs web ke situs web yang telah dipalsukan oleh penyerang.

3. Wi-Fi Spoofing
Wi-Fi Spoofing adalah teknik yang digunakan penyerang untuk membuat jaringan Wi-Fi palsu yang mirip dengan jaringan Wi-Fi yang asli. Dengan begitu, penyerang bisa meminta pengguna untuk menghubungkan perangkat mereka ke jaringan Wi-Fi palsu tersebut dan mencuri informasi yang dikirimkan melalui jaringan tersebut.

Dampak dari Man in the Middle Attack

Man in the Middle Attack bisa memiliki dampak yang sangat merugikan bagi korban. Beberapa dampak yang bisa terjadi akibat serangan ini antara lain:

1. Pencurian informasi sensitif
Penyerang bisa mencuri informasi sensitif seperti password, nomor kartu kredit, dan informasi pribadi lainnya yang dikirimkan melalui jaringan.

2. Perubahan informasi
Penyerang bisa mengubah informasi yang dikirimkan melalui jaringan. Sebagai contoh, penyerang bisa mengubah jumlah uang yang ditransfer dalam sebuah transaksi keuangan.

3. Serangan lanjutan
Jika penyerang berhasil mendapatkan akses ke jaringan korban, mereka bisa menggunakan akses tersebut untuk melakukan serangan lanjutan seperti serangan DDoS (Distributed Denial of Service).

Cara Menghindari Man in the Middle Attack

Ada beberapa cara yang bisa dilakukan untuk menghindari serangan Man in the Middle Attack, di antaranya:

1. Gunakan protokol yang aman
Gunakan protokol yang aman seperti HTTPS (Hypertext Transfer Protocol Secure) untuk mengirimkan informasi sensitif melalui jaringan.

2. Gunakan VPN
Gunakan VPN (Virtual Private Network) untuk mengenkripsi lalu lintas data yang dikirimkan melalui jaringan.

3. Periksa sertifikat SSL
Periksa sertifikat SSL (Secure Sockets Layer) pada situs web sebelum memasukkan informasi sensitif. Pastikan bahwa sertifikat SSL tersebut valid dan sesuai dengan situs web yang dikunjungi.

Kesimpulan

Man in the Middle Attack adalah serangan siber yang dilakukan dengan cara memanfaatkan kelemahan pada jaringan komunikasi. Serangan ini bisa memiliki dampak yang sangat merugikan bagi korban, seperti pencurian informasi sensitif dan perubahan informasi. Untuk menghindari serangan ini, kita bisa menggunakan protokol yang aman, VPN, dan memeriksa sertifikat SSL.