Mau Ikut PMR? Ketahui Dulu 10 Perbedaan PMR Wira dan Madya

PMR atau Palang Merah Remaja adalah salah satu kegiatan ekstrakurikuler yang sangat populer di sekolah-sekolah di Indonesia. Kegiatan ini bertujuan untuk melatih keterampilan pertolongan pertama dan kemanusiaan pada remaja. Ada dua tingkatan dalam PMR, yaitu PMR Wira dan PMR Madya. Sebelum Anda memutuskan untuk bergabung dengan PMR, ada baiknya mengetahui perbedaan antara PMR Wira dan PMR Madya. Berikut ini adalah 10 perbedaan antara kedua tingkatan tersebut:

1. Syarat Masuk

Untuk bergabung dengan PMR Wira, Anda harus berusia antara 13-15 tahun dan sedang bersekolah di tingkat SMP. Sedangkan untuk PMR Madya, Anda harus berusia antara 16-18 tahun dan bersekolah di tingkat SMA atau sederajat.

2. Materi Pelatihan

PMR Wira dan PMR Madya memiliki materi pelatihan yang berbeda. PMR Wira lebih fokus pada keterampilan pertolongan pertama dasar, seperti penanganan luka ringan, perdarahan, dan patah tulang. Sementara itu, PMR Madya lebih mendalam tentang pertolongan pertama lanjutan, seperti resusitasi jantung paru (RJP) dan penanganan cedera lebih serius.

3. Durasi Pelatihan

Pelatihan PMR Wira memiliki durasi yang lebih singkat dibandingkan dengan PMR Madya. Biasanya, pelatihan PMR Wira berlangsung selama 6-12 bulan, sedangkan PMR Madya berlangsung selama 12-24 bulan.

4. Jenis Kegiatan

PMR Wira lebih sering berpartisipasi dalam kegiatan di sekolah, seperti mengikuti kegiatan peringatan hari besar, mendirikan posko bantuan saat kegiatan sekolah, dan mengikuti lomba PMR tingkat regional. Sedangkan PMR Madya lebih fokus pada kegiatan di luar sekolah, seperti mengikuti bakti sosial dan penanganan bencana alam.

5. Tingkat Kepemimpinan

PMR Wira dijalankan oleh pengurus yang terdiri dari pemimpin regu dan wakil pemimpin regu. Sedangkan PMR Madya memiliki struktur kepengurusan yang lebih kompleks, dengan adanya ketua, wakil ketua, sekretaris, bendahara, dan anggota departemen-departemen tertentu.

6. Kegiatan Pendukung

PMR Wira sering kali mendapatkan dukungan dari PMI (Palang Merah Indonesia) setempat, seperti materi pelatihan dan bantuan logistik. Sementara itu, PMR Madya lebih mandiri dalam mengorganisir kegiatan mereka sendiri, meskipun tetap berhubungan dengan PMI.

7. Tingkat Kesulitan

Pelatihan PMR Madya memiliki tingkat kesulitan yang lebih tinggi dibandingkan dengan PMR Wira. Hal ini dikarenakan PMR Madya harus memiliki pengetahuan dan keterampilan yang lebih mendalam dalam pertolongan pertama dan penanganan keadaan darurat.

8. Sertifikat

Setelah menyelesaikan pelatihan PMR Wira atau PMR Madya, peserta akan mendapatkan sertifikat yang menunjukkan tingkat keahlian mereka dalam pertolongan pertama. Sertifikat ini dapat digunakan untuk melamar pekerjaan di bidang kesehatan atau menjadi bekal jika ingin menjadi relawan PMI.

9. Jangkauan Kegiatan

PMR Wira biasanya melakukan kegiatan di lingkungan sekolah dan sekitarnya. Sedangkan PMR Madya memiliki jangkauan kegiatan yang lebih luas, bisa mencakup kegiatan di lingkungan masyarakat, seperti bakti sosial di panti jompo atau penggalangan dana untuk korban bencana.

10. Peningkatan Skill

Mengikuti PMR Wira atau PMR Madya dapat membantu meningkatkan keterampilan sosial, kepemimpinan, dan kemandirian. Selain itu, keikutsertaan dalam PMR juga dapat menjadi nilai tambah dalam CV atau portofolio Anda.

Kesimpulan

Sebelum Anda memutuskan untuk bergabung dengan PMR, penting untuk mempertimbangkan perbedaan antara PMR Wira dan PMR Madya. Pilihlah tingkatan yang sesuai dengan usia, minat, dan kemampuan Anda. Ingatlah bahwa PMR bukan hanya sekedar kegiatan ekstrakurikuler biasa, tetapi juga dapat membantu Anda mengembangkan keterampilan dan nilai-nilai kemanusiaan yang berharga.