Cara Penulisan Gelar Sarjana: Panduan Lengkap

Gelar sarjana adalah salah satu gelar akademik yang paling umum diperoleh oleh mahasiswa di Indonesia. Gelar ini menunjukkan bahwa seseorang telah menyelesaikan program pendidikan tinggi dalam bidang tertentu. Namun, penulisan gelar sarjana yang benar seringkali menjadi perdebatan di kalangan masyarakat. Artikel ini akan memberikan panduan lengkap tentang cara penulisan gelar sarjana yang tepat.

Apa itu Gelar Sarjana?

Sebelum membahas lebih lanjut tentang cara penulisan gelar sarjana, penting untuk memahami apa itu gelar sarjana. Gelar sarjana diberikan kepada individu yang telah menyelesaikan pendidikan tinggi dalam program sarjana. Program ini biasanya berlangsung selama empat tahun, tergantung pada jurusan yang diambil. Setelah menyelesaikan program ini, individu akan diberikan gelar sarjana yang sesuai dengan bidang studi mereka.

Penulisan Gelar Sarjana yang Tepat

Ada beberapa aturan yang perlu diikuti dalam penulisan gelar sarjana yang benar. Berikut adalah panduan lengkapnya:

1. Gunakan Singkatan yang Tepat

Salah satu aspek penting dalam penulisan gelar sarjana adalah penggunaan singkatan yang tepat. Singkatan yang digunakan untuk gelar sarjana adalah “S.” Jadi, setelah nama seseorang, singkatan “S.” harus ditambahkan. Misalnya, jika nama seseorang adalah Budi, maka penulisan gelar sarjana yang benar adalah “Budi, S.”

2. Tuliskan Gelar Sarjana di Depan Nama

Gelar sarjana harus ditulis di depan nama seseorang. Hal ini penting agar orang lain dapat dengan mudah mengenali gelar akademik yang dimiliki seseorang. Misalnya, jika nama seseorang adalah Budi, maka penulisan yang benar adalah “S. Budi.”

3. Gunakan Huruf Kapital

Saat menuliskan gelar sarjana, pastikan untuk menggunakan huruf kapital. Dengan menggunakan huruf kapital, gelar sarjana akan terlihat lebih jelas dan menonjol. Misalnya, penulisan yang benar adalah “S. Budi” bukan “s. Budi.”

4. Tuliskan Gelar Sarjana Setelah Nama

Penulisan gelar sarjana yang benar adalah dengan menuliskannya setelah nama seseorang. Misalnya, jika nama seseorang adalah Budi, maka penulisan yang benar adalah “Budi, S.” Jangan lupa untuk menambahkan koma setelah nama.

5. Hindari Penggunaan Tanda Titik di Akhir Singkatan

Pada penulisan gelar sarjana, hindari penggunaan tanda titik di akhir singkatan. Singkatan “S.” sudah cukup sebagai penanda gelar sarjana. Jadi, tidak perlu menambahkan tanda titik di akhirnya. Misalnya, penulisan yang benar adalah “S. Budi” bukan “S. Budi.”

Contoh Penulisan Gelar Sarjana yang Benar

Berikut adalah beberapa contoh penulisan gelar sarjana yang benar:

1. Budi, S.

2. Ani, S.

3. Andi, S.

4. Dewi, S.

5. Rudi, S.

Ingatlah untuk selalu mengikuti aturan penulisan gelar sarjana yang benar agar tidak menimbulkan kebingungan di kalangan masyarakat. Semoga panduan ini bermanfaat bagi Anda yang sedang mencari cara penulisan gelar sarjana yang tepat!

Kesimpulan

Dalam penulisan gelar sarjana, ada beberapa aturan yang harus diikuti agar penulisan tersebut benar dan jelas. Menggunakan singkatan yang tepat, menuliskan gelar sarjana di depan nama, menggunakan huruf kapital, dan menuliskannya setelah nama adalah beberapa aturan penting yang harus diingat. Dengan mengikuti panduan ini, Anda dapat dengan mudah menulis gelar sarjana dengan benar. Jadi, pastikan untuk selalu mengikuti aturan tersebut agar tidak menimbulkan kebingungan di kalangan masyarakat. Selamat mencoba!