Pengertian Qolqolah Sughro dan Qubro Beserta Contohnya

Di dalam bahasa Arab, terdapat beberapa aturan yang harus diperhatikan dalam pelafalan kata-kata. Salah satu aturan tersebut adalah qolqolah. Qolqolah sendiri terbagi menjadi dua, yaitu qolqolah sughro dan qubro. Kedua aturan ini memiliki perbedaan dalam pengucapan huruf-huruf tertentu. Berikut ini akan dijelaskan pengertian qolqolah sughro dan qubro beserta contohnya.

Pengertian Qolqolah Sughro

Qolqolah sughro adalah aturan pelafalan huruf-huruf yang memiliki suara gemetar (qolqolah) dengan suara yang lebih ringan dan pendek. Qolqolah sughro terdiri dari lima huruf, yaitu ta, tha, jim, dal, dan dzal. Pelafalan qolqolah sughro dilakukan dengan mengeluarkan suara yang gemetar pada suku kata terakhir dan menambahkan suara yang lebih ringan dan pendek pada huruf yang terakhir.

Contoh penggunaan qolqolah sughro:

Kata “kitaabun” (كِتَابٌ) memiliki huruf terakhir nun (ن), yang bukan merupakan huruf qolqolah sughro, sehingga tidak perlu menggunakan aturan qolqolah sughro.

Kata “taqaddama” (تَقَدَّمَ) memiliki huruf terakhir mim (م), yang merupakan huruf qolqolah sughro. Oleh karena itu, pada pelafalan kata ini harus dilakukan qolqolah sughro dengan mengeluarkan suara gemetar pada suku kata terakhir dan menambahkan suara yang lebih ringan dan pendek pada huruf terakhir sehingga pelafalannya menjadi “taqaddam”.

Pengertian Qolqolah Qubro

Sedangkan qolqolah qubro adalah aturan pelafalan huruf-huruf yang memiliki suara gemetar (qolqolah) dengan suara yang lebih panjang dan keras. Qolqolah qubro terdiri dari empat huruf, yaitu ba, jim, ha, dan ain. Pelafalan qolqolah qubro dilakukan dengan mengeluarkan suara yang gemetar pada suku kata terakhir dan menambahkan suara yang lebih panjang dan keras pada huruf yang terakhir.

Contoh penggunaan qolqolah qubro:

Kata “jibran” (جِبرَان) memiliki huruf terakhir nun (ن), yang bukan merupakan huruf qolqolah qubro, sehingga tidak perlu menggunakan aturan qolqolah qubro.

Kata “bajetan” (بَجَتًا) memiliki huruf terakhir nun (ن), yang merupakan huruf qolqolah qubro. Oleh karena itu, pada pelafalan kata ini harus dilakukan qolqolah qubro dengan mengeluarkan suara gemetar pada suku kata terakhir dan menambahkan suara yang lebih panjang dan keras pada huruf terakhir sehingga pelafalannya menjadi “bajetann”.

Kesimpulan

Qolqolah sughro dan qubro merupakan aturan pelafalan huruf-huruf dalam bahasa Arab yang harus diperhatikan. Qolqolah sughro digunakan pada huruf ta, tha, jim, dal, dan dzal dengan suara yang lebih ringan dan pendek pada huruf terakhir. Sedangkan qolqolah qubro digunakan pada huruf ba, jim, ha, dan ain dengan suara yang lebih panjang dan keras pada huruf terakhir.

Dengan memperhatikan penggunaan qolqolah sughro dan qubro, diharapkan dapat meningkatkan kemampuan dalam pelafalan kata-kata dalam bahasa Arab. Semoga artikel ini dapat memberikan manfaat bagi pembaca.