Mad Wajib Mutashil: Apa Itu dan Bagaimana Hukumnya?

Mad Wajib Mutashil adalah salah satu hukum bacaan dalam ilmu tajwid. Hukum ini berkaitan dengan cara membaca huruf-huruf yang bersambung atau terikat dalam satu kata. Mad Wajib Mutashil ini bisa ditemukan pada beberapa huruf dalam bahasa Arab seperti ba’, ta’, tha’, jim, dzal, dan kha’. Apa sebenarnya Mad Wajib Mutashil itu dan bagaimana hukumnya? Simak penjelasannya di bawah ini.

Pengertian Mad Wajib Mutashil

Mad Wajib Mutashil adalah hukum bacaan dalam ilmu tajwid yang menunjukkan bahwa huruf yang bersambung atau terikat dalam satu kata harus dibaca dengan panjang atau mad. Artinya, jika huruf-huruf tersebut dibaca pendek atau qasr, maka akan terjadi kesalahan dalam membaca dan memahami makna dari kata tersebut.

Contoh Mad Wajib Mutashil

Contoh Mad Wajib Mutashil dapat ditemukan pada beberapa huruf dalam bahasa Arab seperti ba’, ta’, tha’, jim, dzal, dan kha’. Berikut contohnya:

  • بَابٌ (baabun)
  • تَارِيْخٌ (tariikhu)
  • ثَلاَثَةٌ (tsalaatsatun)
  • جَبَلٌ (jabalun)
  • ذَلِكَ (dzaalika)
  • خَلِيْفَةٌ (khalifatun)

Dari contoh di atas, dapat dilihat bahwa huruf-huruf tersebut harus dibaca dengan panjang atau mad. Jika dibaca pendek atau qasr, maka akan terjadi kesalahan dalam membaca dan memahami makna dari kata tersebut.

Hukum Mad Wajib Mutashil

Secara umum, hukum Mad Wajib Mutashil adalah wajib. Artinya, jika terdapat huruf-huruf yang bersambung atau terikat dalam satu kata, maka harus dibaca dengan panjang atau mad. Hal ini dilakukan agar tidak terjadi kesalahan dalam membaca dan memahami makna dari kata tersebut.

Namun, terdapat beberapa pengecualian dalam hukum Mad Wajib Mutashil ini. Beberapa pengecualian tersebut antara lain:

  • Jika huruf hijaiyah ba’ mati bertemu dengan huruf wau atau ya’, maka tidak harus dibaca dengan mad wajib mutashil. Contohnya: بَوَابٌ (bawaabun) dan بَيَانٌ (bayyaanun).
  • Jika huruf hijaiyah ta’ mati bertemu dengan huruf alif atau wau, maka tidak harus dibaca dengan mad wajib mutashil. Contohnya: تَعَالَىٰ (ta’aalaa) dan تَوَاضَعَ (tawadha’a).
  • Jika huruf hijaiyah tha’ mati bertemu dengan huruf alif atau wau, maka tidak harus dibaca dengan mad wajib mutashil. Contohnya: ثَوَابٌ (thawaabun) dan ثَابِتٌ (shaabitun).
  • Jika huruf hijaiyah jim mati bertemu dengan huruf alif atau wau, maka tidak harus dibaca dengan mad wajib mutashil. Contohnya: جَوَابٌ (jawwaabun) dan جَاهِدٌ (jaahidun).
  • Jika huruf hijaiyah dzal mati bertemu dengan huruf wau atau ya’, maka tidak harus dibaca dengan mad wajib mutashil. Contohnya: دَوَاءٌ (dawaaun) dan دَيَانَةٌ (dayyaanatun).
  • Jika huruf hijaiyah kha’ mati bertemu dengan huruf alif atau wau, maka tidak harus dibaca dengan mad wajib mutashil. Contohnya: خَادِمٌ (khaadhimun) dan خَوَفٌ (khawafun).

Keutamaan Membaca Mad Wajib Mutashil

Membaca Mad Wajib Mutashil memiliki keutamaan tersendiri dalam Islam. Salah satunya adalah dapat memperindah bacaan Al-Quran. Dengan membaca mad wajib mutashil dengan benar dan tepat, maka bacaan Al-Quran akan terdengar lebih merdu dan enak didengar.

Selain itu, membaca mad wajib mutashil juga dapat memudahkan kita dalam memahami makna dari ayat-ayat Al-Quran. Dengan membaca huruf-huruf yang bersambung atau terikat dalam satu kata dengan benar, maka akan tercipta keselarasan antara bacaan dan makna yang terkandung dalam ayat tersebut.

Cara Membaca Mad Wajib Mutashil

Untuk membaca Mad Wajib Mutashil, ada beberapa langkah yang perlu dilakukan. Berikut adalah cara membaca Mad Wajib Mutashil:

  • Pertama, identifikasi huruf-huruf yang bersambung atau terikat dalam satu kata.
  • Kedua, pastikan huruf-huruf tersebut dibaca dengan panjang atau mad.
  • Ketiga, perhatikan pengecualian dalam hukum Mad Wajib Mutashil yang telah disebutkan di atas.
  • Keempat, latihlah membaca Mad Wajib Mutashil secara teratur agar dapat membaca Al-Quran dengan benar dan tepat.

Kesimpulan

Mad Wajib Mutashil adalah salah satu hukum bacaan dalam ilmu tajwid yang menunjukkan bahwa huruf yang bersambung atau terikat dalam satu kata harus dibaca dengan panjang atau mad. Hukum Mad Wajib Mutashil secara umum adalah wajib. Namun, terdapat beberapa pengecualian dalam hukum ini. Membaca Mad Wajib Mutashil memiliki keutamaan tersendiri dalam Islam, seperti dapat memperindah bacaan Al-Quran dan memudahkan kita dalam memahami makna dari ayat-ayat Al-Quran. Untuk membaca Mad Wajib Mutashil, perlu dilakukan beberapa langkah seperti identifikasi huruf-huruf yang bersambung atau terikat dalam satu kata, pastikan huruf-huruf tersebut dibaca dengan panjang atau mad, perhatikan pengecualian dalam hukum Mad Wajib Mutashil, dan latihlah membaca Mad Wajib Mutashil secara teratur.