Ikhfa Haqiqi – Makna, Hukum, dan Contohnya dalam Bacaan Al-Quran

Salah satu ilmu tajwid yang sering dijumpai dalam bacaan Al-Quran adalah ikhfa haqiqi. Ikhfa haqiqi merupakan salah satu bentuk penggabungan dan penyembunyian suara yang terjadi ketika huruf nun mati atau tanwin bertemu dengan huruf yang berikutnya. Pada artikel ini, akan dibahas secara lengkap mengenai makna, hukum, dan contoh penggunaan ikhfa haqiqi dalam bacaan Al-Quran.

Makna Ikhfa Haqiqi

Makna dari ikhfa haqiqi adalah penggabungan atau penyembunyian suara yang terjadi ketika huruf nun mati atau tanwin bertemu dengan huruf yang berikutnya. Artinya, suara nun mati atau tanwin tersebut tidak dibaca dengan jelas dan terdengar seperti suara yang disamarkan. Contohnya, ketika membaca kata “baitun” (rumah), suara nun mati pada akhir kata tersebut tidak dibaca secara jelas, melainkan disamarkan menjadi bunyi “baitun”.

Hukum Ikhfa Haqiqi

Hukum ikhfa haqiqi dalam ilmu tajwid adalah wajib. Artinya, ketika huruf nun mati atau tanwin bertemu dengan huruf yang berikutnya, maka harus dilakukan penggabungan atau penyembunyian suara sesuai dengan aturan yang berlaku. Hal ini dilakukan untuk menjaga keindahan dan kebenaran dalam bacaan Al-Quran.

Contoh Penggunaan Ikhfa Haqiqi dalam Bacaan Al-Quran

Berikut adalah beberapa contoh penggunaan ikhfa haqiqi dalam bacaan Al-Quran:

1. Surat An-Nasr ayat ke-3: “Wa ra’aita an-nasa yadkhuluuna fi diinillahi afwajaa” (Dan engkau lihat manusia masuk agama Allah dalam berbondong-bondong).

Pada kata “an-nasa” dan “fi diinillahi”, terdapat huruf nun mati atau tanwin yang bertemu dengan huruf yang berikutnya. Sehingga, suara nun mati atau tanwin tersebut disamarkan dan terdengar seperti bunyi “an-nasa” dan “fi diinillahi”.

2. Surat Al-Ikhlas ayat ke-1: “Qul huwa Allahu ahad” (Katakanlah, Dialah Allah, Yang Maha Esa).

Pada kata “huwa Allahu”, terdapat huruf nun mati atau tanwin yang bertemu dengan huruf yang berikutnya. Sehingga, suara nun mati atau tanwin tersebut disamarkan dan terdengar seperti bunyi “huwa Allahu”.

3. Surat Al-Lail ayat ke-4: “Wa maa khalaqadhdhakara wal insa illaa liya’buduun” (Dan tidaklah Aku menciptakan jin dan manusia melainkan supaya mereka beribadah kepada-Ku).

Pada kata “khalaqadhdhakara”, terdapat huruf nun mati atau tanwin yang bertemu dengan huruf yang berikutnya. Sehingga, suara nun mati atau tanwin tersebut disamarkan dan terdengar seperti bunyi “khalaqaddhakara”.

Kesimpulan

Ikhfa haqiqi adalah salah satu ilmu tajwid yang sering dijumpai dalam bacaan Al-Quran. Ikhfa haqiqi memiliki makna penggabungan atau penyembunyian suara yang terjadi ketika huruf nun mati atau tanwin bertemu dengan huruf yang berikutnya. Hukum ikhfa haqiqi dalam ilmu tajwid adalah wajib. Contoh penggunaan ikhfa haqiqi dalam bacaan Al-Quran dapat ditemukan pada beberapa ayat dalam Al-Quran seperti pada surat An-Nasr, Al-Ikhlas, dan Al-Lail. Dengan memahami ikhfa haqiqi, diharapkan kita dapat membaca Al-Quran dengan benar dan indah.